Headlines News :
Home » » KAJIAN TENTANG SYAHADAT (Edisi ke 1)

KAJIAN TENTANG SYAHADAT (Edisi ke 1)

Written By Unknown on Sunday, July 14, 2013 | 5:49 AM

KAJIAN TENTANG SYAHADAT (Edisi ke 1)

SYAHADAT ADALAH BENTUK PERJANJIAN RUH MANUSIA DGN ALLAH SWT


Dalam proses penciptaan manusia setelah terjadi pembuahan sampai ditiupkannya ruh ada proses sebagai berikut :
1. Proses sperma menjadi segumpal darah, 40 hari.
2. Proses segumpal darah menjadi segumpal daging, 40 hari.
3. Proses segumpal daging menjadi tubuh yang lengkap, 40 hari.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya dalam waktu 40 (empat puluh) hari, kemudian menjadi segumpal darah selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama itu juga (40 hari), kemudian diutuslah Malaikat kepadanya dan ditiupkan ruhnya, kemudian diperintahkan untuk menuliskan 4 perkara; rejeki, ajal, amal perbuatan dan nasibnya celaka atau bahagia. (Perawi : Abdullah bin Mas’ud, kitab : Mu’jam Asy-Syuyukh, jilid 2, hal 764, derajat hadits : Shahih)

Ketika ruh kita akan ditiupkan kedalam jabang bayi, ruh mengambil perjanjian dengan Allah swt yaitu syahadat, sebagaimana firman Allah swt :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian kepada jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku adalah Tuhan-Mu”, dan dia saat itu telah menjawab: “Ya Engkau adalah Tuhanku dan aku bersaksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lupa terhadap (persaksian) ini.” (QS Al-A’raaf; [7] : 172)

Bagaimana bayi-bayi yang tak sempat lahir kedunia (keguguran) adalah karena ketika perjanjian itu diajukan, mereka (para ruh yang suci) tak merasa sanggup memegang amanah menjadi khalifah di muka bumi. Mereka sangat khawatir akan melakukan banyak hal yang pada akhirnya berkhianat (tak bisa memegang amanah) dengan Allah, sehingga mereka lebih memilih untuk mengurungkan niatnya berada dalam jasmani manusia yang kotor, ketimbang harus meninggalkan alam ruh disisi Allah.

Jika dikaitkan dengan perjanjian Ruh dengan Allah swt sebenarnya, kita sebagai manusia (yang dilahirkan sebagai pemenang), pada hakikatnya telah mempunyai tujuan hidup (ibadah), panduan langkah hidup (Qur'an dan sunnah), tetapi begitu telah lahir dan kemudian mengenal dunia dan berinteraksi dengan mahluk lainnya dan telah merasakan nikmat dunia, manusia seringkali lupa akan tujuan hidupnya di dunia yaitu ibadah. Padahal nikmat dunia di bandingkan nikmat akhirat tak lebih dari setetes air di jari di banding dengan dari air lautan

Ketika hati ini telah terkait kuat pada perjanjian dialam ruh… semangat untuk menjejakkan diri sebagai pemenang akan membara… apapun yang akan terjadi, sebesar apapun rintangan yang ada didepan tetap kaki ini melangkah.. Bahkan kalau kita fahami dunia hanya akan jadi persinggahan sementara untuk mencari bekal kita kelak ketika pulang kampung nanti menuju kampung akhirat.

“Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti akan memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas” (QS Ad Dhuha [93] : 4-5)
 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

Kalender

 
Support : Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Jama'ah Majellis Ta'lim Asy Syahadatain - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template