KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN (Hal.1
ุฑุฌุจ ุดูุฑ ุงููู، ูุดุนุจุงู ุดูุฑู، ูุฑู
ุถุงู ุดูุฑ ุฃู
ุชู
Rasulullah Saw. bersabda : "Bahwa Rajab itu bulan Allah, Sya'ban bulanKu dan Ramadhan adalah bulan ummat-Ku".
Hadis
ini disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti. Para ulama
menerangkan maksud hadis ini Rajab adalah bulan Istigfar, Sya'ban adalah
bulan untuk memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah Saw, dan Ramadhan
adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur'an.
Dari Rasulullah Saw.,bahwa beliau bersabda :
"Keutamaan
bulan Sya'ban diatas semua bulan itu seperti keutamaan saya diatas
semua para Nabi dan keutamaan bulan Ramadhan diatas semua bulan itu
seperti keutamaan Allah ta'aalaa diatas semua hambaNya".
Rasulullah Saw Bersabda :
"Tahukah
kamu sekalian, mengapa dinamakan bulan Sya'ban? Mereka menjawab :
"Allah dan RasulNya maha mengetahui. Beliau bersabda : "Karena didalam
bulan itu bercabanglah kebaikan yang banyak sekali". ('Raudhatul 'Ulama)
ุญَุฏَّุซََูุง
ุฃَุญْู
َุฏُ ุจُْู ู
َِููุนٍ ุญَุฏَّุซََูุง َูุฒِูุฏُ ุจُْู َูุงุฑَُูู ุฃَุฎْุจَุฑََูุง
ุงْูุญَุฌَّุงุฌُ ุจُْู ุฃَุฑْุทَุงุฉَ ุนَْู َูุญَْูู ุจِْู ุฃَุจِู َูุซِูุฑٍ ุนَْู ุนُุฑَْูุฉَ
ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ َูุงَูุชْ ََููุฏْุชُ ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู
َูุณََّูู
َ ََْูููุฉً َูุฎَุฑَุฌْุชُ َูุฅِุฐَุง َُูู ุจِุงْูุจَِููุนِ ََููุงَู
ุฃَُْููุชِ ุชَุฎَุงَِููู ุฃَْู َูุญَِูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุฑَุณُُُููู ُْููุชُ َูุง
ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุฅِِّูู ุธََْููุชُ ุฃَََّูู ุฃَุชَْูุชَ ุจَุนْุถَ ِูุณَุงุฆَِู
ََููุงَู ุฅَِّู ุงََّููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู َْููุฒُِู ََْูููุฉَ ุงِّููุตِْู ู
ِْู
ุดَุนْุจَุงَู ุฅَِูู ุงูุณَّู
َุงุกِ ุงูุฏَُّْููุง ََููุบِْูุฑُ ِูุฃَْูุซَุฑَ ู
ِْู ุนَุฏَุฏِ
ุดَุนْุฑِ ุบََูู
ِ َْููุจٍ َِููู ุงْูุจَุงุจ ุนَْู ุฃَุจِู ุจَูุฑٍ ุงูุตِّุฏِِّูู َูุงَู
ุฃَุจُู ุนِูุณَู ุญَุฏِูุซُ ุนَุงุฆِุดَุฉَ َูุง َูุนْุฑُُِูู ุฅَِّูุง ู
ِْู َูุฐَุง
ุงَْููุฌِْู ู
ِْู ุญَุฏِูุซِ ุงْูุญَุฌَّุงุฌِ ู ุณَู
ِุนْุช ู
ُุญَู
َّุฏًุง ُูุถَุนُِّู َูุฐَุง
ุงْูุญَุฏِูุซَ ู َูุงَู َูุญَْูู ุจُْู ุฃَุจِู َูุซِูุฑٍ َูู
ْ َูุณْู
َุนْ ู
ِْู
ุนُุฑَْูุฉَ َูุงْูุญَุฌَّุงุฌُ ุจُْู ุฃَุฑْุทَุงุฉَ َูู
ْ َูุณْู
َุนْ ู
ِْู َูุญَْูู ุจِْู
ุฃَุจِู َูุซِูุฑٍ
Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthah dari
Yahya bin Abu Katsir dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata, Pada suatu
malam saya kehilangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam, lalu
saya keluar, ternyata saya dapati beliau sedang berada di Baqi', beliau
bersabda: " Apakah kamu takut akan didzalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?"
saya berkata, wahai Rasulullah, saya mengira tuan mendatangi sebagian
istri-istrimu, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah ta'ala turun ke
langit dunia pada malam pertengahan bulan Sya'ban, lalu mengampuni
manusia sejumlah rambut (bulu) kambing." Dalam bab ini (ada juga riwayat
-pent) dari Abu Bakar Ash shiddiq. Abu 'Isa berkata, hadits 'Aisyah
tidak kami ketahui kecuali dari jalur ini dari hadits Al Hajjaj. Saya
mendengar Muhammad melemahkan hadits ini. Dia berkata, Yahya bin Abu
Katsir belum pernah mendengar dari 'Urwah, sedangkan Al Hajjaj juga
belum pernah mendengar hadits dari Yahya bin Abu Katsir. (HR. At
Tirmidzi No.670)
ุญَุฏَّุซََูุง
ุงْูุญَุณَُู ุจُْู ุนٍَِّูู ุงْูุฎََّูุงُู ุญَุฏَّุซََูุง ุนَุจْุฏُ ุงูุฑَّุฒَّุงِู
ุฃَْูุจَุฃََูุง ุงุจُْู ุฃَุจِู ุณَุจْุฑَุฉَ ุนَْู ุฅِุจْุฑَุงِููู
َ ุจِْู ู
ُุญَู
َّุฏٍ ุนَْู
ู
ُุนَุงَِููุฉَ ุจِْู ุนَุจْุฏِ ุงَِّููู ุจِْู ุฌَุนَْูุฑٍ ุนَْู ุฃَุจِِูู ุนَْู ุนَِِّูู
ุจِْู ุฃَุจِู ุทَุงِูุจٍ َูุงَู َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู
َูุณََّูู
َ ุฅِุฐَุง َูุงَูุชْ ََْูููุฉُ ุงِّููุตِْู ู
ِْู ุดَุนْุจَุงَู َُูููู
ُูุง
َََْููููุง َูุตُูู
ُูุง ََููุงุฑََูุง َูุฅَِّู ุงََّููู َْููุฒُِู َِูููุง ِูุบُุฑُูุจِ
ุงูุดَّู
ْุณِ ุฅَِูู ุณَู
َุงุกِ ุงูุฏَُّْููุง ََُُููููู ุฃََูุง ู
ِْู ู
ُุณْุชَุบِْูุฑٍ
ِูู َูุฃَุบِْูุฑَ َُูู ุฃََูุง ู
ُุณْุชَุฑْุฒٌِู َูุฃَุฑْุฒَُُูู ุฃََูุง ู
ُุจْุชًَูู
َูุฃُุนَุงَُِููู ุฃََูุง َูุฐَุง ุฃََูุง َูุฐَุง ุญَุชَّู َูุทُْูุนَ ุงَْููุฌْุฑُ
Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khallal berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah memberitakan kepada
kami Ibnu Abu Sabrah dari Ibrahim bin Muhammad dari Mu'awiyah bin
Abdullah bin Ja'far dari Bapaknya dari Ali bin Abu Thalib ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila malam nisfu
Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam harinya dan
berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi
pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah
orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah
orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang
yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini,
dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. " (HR. Ibnumajah No.1378
ุญَุฏَّุซََูุง ุญَุณٌَู ุญَุฏَّุซََูุง ุงุจُْู َِูููุนَุฉَ ุญَุฏَّุซََูุง ุญَُُّูู ุจُْู ุนَุจْุฏِ ุงَِّููู ุนَْู ุฃَุจِู ุนَุจْุฏِ ุงูุฑَّุญْู
َِู
ุงْูุญُุจُِِّูู
ุนَْู ุนَุจْุฏِ ุงَِّููู ุจِْู ุนَู
ْุฑٍู ุฃََّู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู
ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุงَู َูุทَِّูุนُ ุงَُّููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู ุฅَِูู ุฎَِِْููู ََْูููุฉَ ุงِّููุตِْู ู
ِْู ุดَุนْุจَุงَู ََููุบِْูุฑُ ِูุนِุจَุงุฏِِู ุฅَِّูุง ِูุงุซَِْْููู ู
ُุดَุงุญٍِู ََููุงุชِِู َْููุณٍ
Telah
menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu
Lahi'ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu
Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah Ta'ala mengamati
makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan sya'ban, lalu Dia mengampuni
dosa-dosa hamba-Nya kecuali dua saja; orang yang bermusuhan dan orang
yang membunuh seseorang." (HR. Ahmad No.6353)
Dari
Abi Hurairah Ra. Beliau Nabi Saww. bersabda : "Telah datang kepadaku
Jibril pada malam nisfi/pertengahan bulan Sya'ban dan dia berkata : "Hai
Muhammad Saww. pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat
dibuka. Maka berdirilah dan kerjakanlah shalat kemudian angkatlah
kepalamu serta dua tanganmu kelangit:" Kata saya : "Hai Jibril, apakah
artinya malam ini?" Dia menjawab : "Pada malam ini telah dibuka tiga
ratus pintu rahmat, maka Allah ta'aalaa mengampuni semua orang yang
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, melainkan orang ahli sihir,
dukun, orang yang suka bermusuhan, peminum khamer/arak, orang yang
selalu melacur atau pemakan harta riba atau orang yang durhaka kepada
orang tua, orang yang suka beradu domba dan memutuskan tali
persaudaraan, maka sesungguhnya mereka itu tidak akan diampuni sehingga
mereka itu mau bertobat dan mau meninggalkan".
Dari
Yahya bin Mu'aadz bahwa dia berkata : "Sesungguhnya didalam kata
"Sya'baan" mengandung lima huruf, yang masing-masing huruf itu merupakan
singkatan anugrah kepada orang-orang yang beriman. Syin kepanjangan
kata syarafun wa ayafaa'atun artinya kemuliaan dan pertolongan; 'ain
kepanjangan kata 'izzatun wa karaamatu artinya keperkasaan dan
keutamaan; baa-un kepanjangan kata birrun artinya kebaikan; alifun
kepanjangan dari kata ulfatun artinya rasa kasih sayang; nuunun
kepanjangan dari kata nuurun artinya cahaya".
Oleh
karena itu telah diterangkan : "Bulan Rajab kesempatan membersihkan
badan, bulan Sya'ban kesempatan membersihkan hati dan bulan Ramadhan
kesempatan mensucikan jiwa. Maka sesungguhnya orang yang membersihkan
badannya dibulan Rajab, seharusnya dia membersihkan hatinya dibulan
Sya'ban, dan barang siapa yang membersihkan hatinya dibulan Sya'ban juga
seharusnya membersihkan jiwanya dibulan Ramadhan. Maka kalau dia tidak
membersihkan badannya dibulan Rajab dan tidak membersihkan hatinya
dibulan Sya'ban, kemudian kapan/bagaimana dia bisa membersihkan jiwanya
dibulan Ramadhan? Oleh karena itu sementara Hukama berkata : "Sungguh
bulan Rajab itu kesempatan untuk mohon ampunan dari segala dosa, bulan
Sya'ban kesempatan untuk memperbaiki hati dari segala macam cela dan
bulan Ramadhan untuk menerangkan hati/membersihkan hati/jiwa Lailatul
Qadar untuk mendekatkan diri kepada Allah ta'aalaa". (Zubdatul
Waa'izdiina
Dari Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan :
"Bulan Rajab adalah dimana kita menanam, bulan Sya'ban dimana kita mengairi, dan bulan Ramadhan dimana kita memetik"
ุญَุฏَّุซََูุง
ุนَุจْุฏُ ุงَِّููู ุจُْู ُููุณَُู ุฃَุฎْุจَุฑََูุง ู
َุงٌِูู ุนَْู ุฃَุจِู ุงَّููุถْุฑِ
ุนَْู ุฃَุจِู ุณََูู
َุฉَ ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนََْููุง َูุงَูุชْ َูุงَู
ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุตُูู
ُ ุญَุชَّู ََُูููู
َูุง ُْููุทِุฑُ َُْูููุทِุฑُ ุญَุชَّู ََُูููู َูุง َูุตُูู
ُ َูู
َุง ุฑَุฃَْูุชُ
ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุงุณْุชَْูู
ََู ุตَِูุงู
َ
ุดَْูุฑٍ ุฅَِّูุง ุฑَู
َุถَุงَู َูู
َุง ุฑَุฃَْูุชُُู ุฃَْูุซَุฑَ ุตَِูุงู
ًุง ู
ُِْูู ِูู
ุดَุนْุจَุงَู
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada
kami Malik dari Abu An-Nadhar dari Abu Salamah dari 'Aisyah radliallahu
'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian
sering melaksanakan shaum hingga kami mengatakan seolah-olah beliau
tidak pernah berbuka (tidak shaum), namun beliau juga sering tidak shaum
sehingga kami mengatakan seolah-olah Beliau tidak pernah shaum. Dan aku
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan dan aku
tidak pernah melihat Beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnat)
kecuali di bulan Sya'ban". (HR. Bukhori No.1833 dan No.1834)
ุญَุฏَّุซََูุง
َูุญَْูู ุจُْู َูุญَْูู َูุงَู َูุฑَุฃْุชُ ุนََูู ู
َุงٍِูู ุนَْู ุฃَุจِู ุงَّููุถْุฑِ
ู
ََْููู ุนُู
َุฑَ ุจِْู ุนُุจَْูุฏِ ุงَِّููู ุนَْู ุฃَุจِู ุณََูู
َุฉَ ุจِْู ุนَุจْุฏِ
ุงูุฑَّุญْู
َِู ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃُู
ِّ ุงْูู
ُุคْู
َِِููู ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนََْููุง
ุฃَََّููุง َูุงَูุชْ َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ
َูุตُูู
ُ ุญَุชَّู ََُูููู َูุง ُْููุทِุฑُ َُْูููุทِุฑُ ุญَุชَّู ََُูููู َูุง
َูุตُูู
ُ َูู
َุง ุฑَุฃَْูุชُ ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ
ุงุณْุชَْูู
ََู ุตَِูุงู
َ ุดَْูุฑٍ َูุทُّ ุฅَِّูุง ุฑَู
َุถَุงَู َูู
َุง ุฑَุฃَْูุชُُู ِูู
ุดَْูุฑٍ ุฃَْูุซَุฑَ ู
ُِْูู ุตَِูุงู
ًุง ِูู ุดَุนْุจَุงَู
Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abu Nadlr Maula Umar bin Ubaidullah, dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia
berkata; "Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa
beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus.
Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami
mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya
sebulan penuh, kecuali Ramadlan. Dan aku juga tidak pernah melihat
beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya
ketika bulan Sya'ban." (HR. Muslim No.1956)
ุฃَุฎْุจَุฑََูุง
ุนُุจَْูุฏُ ุงَِّููู ุจُْู ู
ُูุณَู ุนَْู ุฅِุณْุฑَุงุฆَِูู ุนَْู ู
َْูุตُูุฑٍ ุนَْู
ุณَุงِูู
ٍ ุนَْู ุฃَุจِู ุณََูู
َุฉَ ุนَْู ุฃُู
ِّ ุณََูู
َุฉَ َูุงَูุชْ ู
َุง ุฑَุฃَْูุชُ
ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุตَุงู
َ ุดَْูุฑًุง ุชَุงู
ًّุง
ุฅَِّูุง ุดَุนْุจَุงَู َูุฅَُِّูู َูุงَู َูุตُُِูู ุจِุฑَู
َุถَุงَู ََُِูููููุง
ุดَْูุฑَِْูู ู
ُุชَุชَุงุจِุนَِْูู ََููุงَู َูุตُูู
ُ ู
ِْู ุงูุดَّْูุฑِ ุญَุชَّู ََُูููู
َูุง ُْููุทِุฑُ َُْูููุทِุฑُ ุญَุชَّู ََُูููู َูุง َูุตُูู
ُ
Telah
mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur
dari Salim dari Abu Salamah dari Ummu Salamah ia berkata, "Aku tidak
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa penuh
satu bulan kecuali pada bulan Sya'ban. Karena beliau menyambungnya
dengan bulan Ramadan agar menjadi dua bulan berturut-turut. Kadang
beliau berpuasa (dalam sebagian bulan) hingga kami berkata 'Beliau tidak
pernah berbuka'. Dan kadang beliau berbuka hingga kami berkata 'Beliau
tidak pernah berpuasa'." (HR. Ad Darimi No.1676)
ุฃَุฎْุจَุฑََูุง
ุดُุนَْูุจُ ุจُْู ُููุณَُู َูู
ُุญَู
َّุฏُ ุจُْู ุจَุดَّุงุฑٍ َูุงَّْูููุธُ َُูู َูุงَูุง
ุญَุฏَّุซََูุง ุนَุจْุฏُ ุงูุฑَّุญْู
َِู َูุงَู ุญَุฏَّุซََูุง ุณَُْููุงُู ุนَْู ู
َْูุตُูุฑٍ
ุนَْู ุณَุงِูู
ٍ ุนَْู ุฃَุจِู ุณََูู
َุฉَ ุนَْู ุฃُู
ِّ ุณََูู
َุฉَ َูุงَูุชْ ู
َุง
ุฑَุฃَْูุชُ ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุตُูู
ُ
ุดَْูุฑَِْูู ู
ُุชَุชَุงุจِุนَِْูู ุฅَِّูุง ุฃََُّูู َูุงَู َูุตُِู ุดَุนْุจَุงَู
ุจِุฑَู
َุถَุงَู
Telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib bin Yusuf dan Muhammad bin Basysyar
-dan lafadz ini miliknya- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Manshur dari Salim dari Abu Salamah dari Ummu Salamah dia berkata; "Aku
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa
dua bulan berturut-turut, hanya saja beliau menyambung bulan Sya'ban
dengan Ramadlan." (HR. An Nasa’I No.2146)
Selanjutnya... KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN (Hal. 2)
Artikel oleh: Mibinibinu Bheen Yahya
KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN (Hal. 1)
Written By Unknown on Saturday, June 22, 2013 | 11:29 AM
Label:
Amalan,
Nisfu Syaaban
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !